22 September 2021

“Jadikan Masjid Al-Hakim Selalu Dirindukan...”

Oleh: Firdaus Abie


 

Kehadiran Aqua Dwipayana, motivator dan pakar komunikasi, di Masjid Al-Hakim, di Jalan Samudera  Pantai Padang, disambut antusias karyawan yang mengelola masjid tersebut. Ada yang tahu asal usulnya.

“Pak Aqua orang Bungus ya? Suami saya orang Sungai Barameh,” kata seorang karyawan di masjid tersebut, ketika sang motivator memberikan kesempatan tanya jawab, saat sharing motivasi, Jumat (17/9) pagi.

Akhirnya, suasana langsung cair. Ibu muda tersebut kemudian membeberkan, ada banyak perubahan yang didapatkannya sejak bekerja di masjid tersebut. Dulunya ia berjualan di pasar, kemudian berhenti. Lalu, sejak setahun terakhir, bekerja di masjid tersebut.

“Alhamdulillah, salat saya sekarang tepat waktu. Saya senang bisa melayani orang di rumah ibadah ini,” katanya.

Pekerja lain, juga demikian. Semuanya mengatakan, perubahan mendasar dalam diri mereka, ibadahnya lebih tepat waktu. Tidak lalai lagi. Kendati demikian, dari pertanyaan mau pun diskusi yang disampaikannya kepada sang motivator, banyak persoalan mengapung ke permukaan.

Ada yang bertanya tentang bagaimana menjaga hati, bagaimana membangun hubungan kerja dalam tim yang solid, apakah boleh menutupi kesalahan kawan, bagaimana mengendalikan diri jika memiliki masalah dan banyak pertanyaan yang meluncur. Semuanya mengalir disambut gelak tawa sesama karyawan di masjid tersebut.

Masjid Al-Hakim, berada di kawasan Pantai Padang. Tak jauh dari LP Muaro. Dulunya, di kawasan tersebut berdiri pusat kuliner dan tempat permainan anak-anak. Tak jauh dari lokasi itu, juga ada kawasan yang disalahgunakan muda-mudi untuk pacaran dan warung kelambu.

Kini, ketiga kawasan itu terkoneksi menjadi satu kesatuan. Berdiri megah sebuah masjid yang belakangan menjadi icon wisata religi di Sumatera Barat. Dibangun oleh H. Arnes Azwar, pengusaha tekstil yang rendah hati. Pengelolaan masjid tersebut dipercayakannya kepada 20 orang anak muda pilihannya, memiliki kemampuan dalam pemeliharaan dan perawatan masjid. Termasuk imam dan khatib tetap, hafal 30 jus Al-Qur’an. Muazinnya, hafal 10 jus Al-Qur’an.

Aqua Dwipayana, yang menyelesaikan pendidikan S1, S2 dan S3 di bidang komunikasi memotivasi semua karyawan, termasuk imam, khatib dan muazin tetap.

“Jangan sia-siakan amanah yang diberikan. Kendati amanah diberikan oleh Pak Haji Arnes, namun ini pada prinsipnya kesempatan yang diberikan Allah, dan kita semua adalah pelayan di rumah ibadah. Pelayan di rumah Allah,” kata Aqua sambil menekankan, jadilah pelayan yang baik.

Terhadap hal tersebut, Aqua Dwipayana mengingatkan, apa pun yang dikerjakan, harus total. Harus berikan pelayanan terbaik. Jangan merasa lebih dari yang lain. Jangan sok. Jangan arogan. Etika dan kesantunan komunikasi harus dijaga.

“Orang yang datang ke masjid ini beragam, maka selalu berikanan pelayanan yang ramah. Jika ada yang kasar, jangan balik membalas dengan kasar. Tak elok,” katanya sembari menyebutkan, bekerja salah satu  jalan terbaik menuju surga.

Ia kemudian mengajak semuanya untuk bersikap santun, sehingga impian yang pendiri masjid yang ditanamkan sejak awal kepada semua pengelolanya, benar-benar dapat diwujudkan.

“Kita ingin, masjid yang kita dirikan dan kelola bersama ini selalu dirindukan jamaah. Orang ingin selalu balik dan beribadah di sini,” kata H Arnes Azwar. *

 

No comments:

Ruang Buku Karya Dosen Unand

   Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir  Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...