12 May 2021

Kami Patriot Olahraga (?)

Oleh: Firdaus Abie

  

Saya “mendapatkan” lima kali “drama” pemilihan Ketua Umum KONI Provinsi Sumatera Barat.

Pertama, tahun 2000. Ketika itu, pasca PON XV di Surabaya, seluruh pemangku kebijakan olahraga di Sumbar menuntut agar dilakukan (ketika itu masih bernama) Musyawarah Olahraga Daerah Luar Biasa (Musyordalub) KONI Sumbar.

Dasar tuntutannya, pertama; prestasi Sumbar saat PON di Surabaya, sangat buruk. Berada di urutan dua terbawah. Posisi ke 26 dari 27 provinsi. Kedua; jika Musda dilakukan lebih awal dengan durasi masa bakti empat tahun, maka Musda berikutnya dilaksanakan setiap selepas PON. Artinya, setiap satu periode kepengurusan, menjadi “kewajiban” untuk mengurus dan membenahi olahraga Sumbar minimal untuk satu kali Pekan Olahraga Wilayah (Porwil), Kejuaraan Nasional Pra PON, dan PON. Kepengurusan masa itu, dan masa sebelumnya dimulai kurang dua tahun jelang PON, sebagai puncak supremasi olahraga daerah di kancah Nasional.

09 May 2021

Tulisan Paragonian Bisa Jadi Ambassador-nya Perusahaan

 Oleh: Firdaus Abie

 


Tulisan Rita Arin, Paragonian (sebutan untuk karyawan PT Paragon Technology and Innovation) asal Depok, yang dibagikan Mas Aqua Dwipayana, pada Komunikasi Jari Tangan, Sabtu (8/5/2021) kemarin, berjudul;  Jika Sudah Menjadi Muslim, jangan Sia-sia..., selain mengalir dan turut mengaduk-aduk perasaan kita disaat membacanya, seakan memberi “penanda” ternyata di lingkungan Paragonian ada yang memiliki bakat atau potensi menulis.

Jika dihubungkan dengan usulan Mas Aqua kepada Pak Salman, Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation, seperti ditulis Mas Aqua pada tulisan berjudul; Kekagetan Salman, Kebahagiaan Zensa, serta pengakuan Pak Salman, senang pada teman-teman yang mempunyai kemampuan menulis karena bisa menyampaikan berbagai pemikirannya lewat tulisan, maka sangatlah klop.

Jika Sudah Menjadi Muslim, jangan Sia-sia...

Oleh Rita Arin 


Catatan : tulisan di bawah ini karya karyawati PT Paragon Technology and Innovation Rita Arin yang telah dimuat di halaman satu Harian Umum Rakyat Sumbar dan www.rakyatsumbar.id. 

----


Tak pernah terlintas sedikit pun, mualaf yang baru belajar tentang Islam, tiba-tiba dapat panggilan menunaikan umroh ke Tanah Suci. Aku tak pernah membayangkan, umrohku dibiayai kantor. Allah memang memiliki rahasia yang tak seorangpun bisa memprediksinya. 

Namaku Rita Arin. Aku bisa dipanggil Arin. Aku  bungsu dari empat bersaudara. Tinggal di  Grobogan, Jawa tengah. Ayahku  lpegawai PT KAI, di sebuah stasiun kereta. Ibuku  seorang ibu rumah tangga. Beliau membantu ekonomi keluarga dengan  berdagang keperluan yang dibutuhkan tetangga. 

Aku dari kecil beragama Katolik. Aku tak mengerti mengapa hanya keluargaku yang beragama Katolik, sementara keluarga besar ibu semuanya muslim. Aku tak mengenal lebih dalam keluarga ayah. Kata ayah, keluarga beliau sudah lama meninggal dunia. Hanya ada keponakan, itu pun kami jarang bertemu. 

Kekagetan Salman, Kebahagiaan Zensa


Oleh: Aqua Dwipayana

"Pak Aqua, bagus juga tulisan Zensa. Saya sama sekali tidak menyangka. Ternyata selama ini dia menyimpan bakat terpendam di bidang tulis-menulis," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat Sabtu tadi pagi (8/5/2021). 

Pemilik sekaligus pimpinan tertinggi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia itu awalnya menunjukkan kekagetannya dengan karya Zensa tersebut. Karena selama ini tidak pernah tahu bahwa binaannya itu punya kemampuan menulis. 

Sesaat setelah menerima dan membaca tulisan berjudul Saat Pensiun Produktif Menulis Buku karya Direktur Eksekutif Everidea Education Bandung yang juga aktivis Pendidikan Zensa Rahman, Salman langsung menyampaikan ke saya komentar di atas. 

Paragonian Aktif Menulis, Memberikan Nuansa Baru di Lingkungan Paragon


Oleh Firdaus Abe 



Assalammu’alaikum Mas Aqua... Membaca diskusi Mas Aqua dengan Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Pak Salman, terkait apresiasi beliau terhadap tulisan Zensa, sangatlah menarik. Ternyata di sela-sela kesibukannya yang padat, beliau masih meluangkan waktu untuk membaca tulisan "Saat Pensiun Produktif Menulis Buku" karya Direktur Eksekutif Everidea Education Bandung yang juga aktivis Pendidikan Zensa Rahman. Jika tidak dibacanya, tentu beliau tak bisa memberikan apresiasi tersebut. 

Ruang Buku Karya Dosen Unand

   Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir  Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...