09 May 2021

Paragonian Aktif Menulis, Memberikan Nuansa Baru di Lingkungan Paragon


Oleh Firdaus Abe 



Assalammu’alaikum Mas Aqua... Membaca diskusi Mas Aqua dengan Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Pak Salman, terkait apresiasi beliau terhadap tulisan Zensa, sangatlah menarik. Ternyata di sela-sela kesibukannya yang padat, beliau masih meluangkan waktu untuk membaca tulisan "Saat Pensiun Produktif Menulis Buku" karya Direktur Eksekutif Everidea Education Bandung yang juga aktivis Pendidikan Zensa Rahman. Jika tidak dibacanya, tentu beliau tak bisa memberikan apresiasi tersebut. 

Semakin menarik lagi kalau dikaitkan dengan usulan Mas Aqua agar beliau memberi ruang kepada mereka untuk menyalurkan kemampuan menulisnya. 

Karya-karya tulisnya yang memang layak dipublikasikan bisa dimuat di media-media yang selama ini menjadi mitra Paragon. Jika hal tersebut diwujudkan, saya yakin, aktivitas baru ini akan memberikan tambahan nuansa dan suasana baru di lingkungan Paragon. 

Setidaknya, terkait dengan beberapa hal. Di antaranya, pertama; jika tulisan tersebut tentang aktivitas di lingkungan Paragon, maka dengan sendirinya akan bisa membawa “pembaca” untuk “masuk” ke Paragon kapan saja, sehingga dapat juga mengetahui proses dan hal-hal baik di lingkungan perusahaan ini. 

Saya pernah masuk secara nyata ke Paragon, awal Januari 2020. Diterima langsung oleh pendiri dan pemilik Paragon Ibu Nurhayati bersama putri bungsunya Mbak Sari Chairunissa. Saya melihat suasana dan iklim kerja di Paragon. Adem, menyenangkan. Sangat terasa sekali nuansa kekeluargaannya. 

Menaikkan Nama Perusahaan
Misalnya, tulisan tentang pengalaman dan suasana kekeluargaan yang ada di Paragon saja, tidak akan pernah kering untuk digali dan dijadikan tulisan. 

Atau, misalnya, pengalaman-pengalaman tak terlupakan dari Paragonian - sebutan untuk pegawai Paragon - yang sudah diberangkat umrah (sejak 2017 hingga 2020, sudah diberangkatkan 1.700 orang karyawan secara gratis. Syaratnya antara lain, telah bekerja minimal.selama tujuh tahun) dan banyak lagi kisah lainnya. 

Saya teringat pada  Rita Arin, Paragonian di Depok. Seorang mualaf, dan tahun 2020 memperoleh kesempatan umrah bersama Paragonian lainnya. 

Ia kemudian menuliskan momentum perjalanan spritualnya dengan sangat baik. Tulisan tersebut saya muat di koran Harian Umum Rakyat Sumbar dan online www.rakyatsumbar.id, media yang saya kelola. 

Kedua; jika tulisan tersebut bukan tentang Paragon, namun penulisnya berasal dari  Paragonian, tentu akan memiliki dampak positif yang berlipat ganda. Aktivitas itu dapat menaikkan nama perusahaan. 

Saya sependapat dengan Mas Aqua, bahwa tulisan-tulisan mereka (jika nanti dimuat di media, tentu setelah menjalani proses layak muat) akan bermanfaat juga bagi orang banyak. Apalagi karyawan Paragon yang jumlahnya sekitar 10 ribu orang tersebut berasal dari latar belakang kehidupan, daerah dan pendidikan yang beragam, sehingga memiliki banyak variasi. 

Semoga Pak Salman sebagai CEO berkenan mewujudkan semua usulan di atas. Aamiin ya robbal aalamiin... 

Salam hormat untuk Mas Aqua seluarga dan Pak Salman bersama keluarga besar Paragonian.* 

No comments:

Ruang Buku Karya Dosen Unand

   Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir  Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...