Oleh: Firdaus*
Bukittinggi, Sabtu, 16 Februari 2008. Bagi saya,
peristiwa itu, sangatlah penting. Begitu
juga bagi insan olahraga di Sumbar. Itulah kali pertama Seksi Wartawan Olahraga
(SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatra Barat memberikan penghargaan
kepada orang dan badan yang telah mengabdikan dirinya untuk olahraga secara
sungguh-sungguh. Penghargaan itu diberikan pada malam resepsi peringatan Hari
Pers Nasional dan HUT ke-62 PWI.
Ada sebelas orang penerimanya; sembilan individu,
dua badan. Ke sembilan individu tersebut adalah atlet berprestasi, pelatih,
mantan atlet dan pembina. Dua badan yang menerima adalah perusahan yang sangat
peduli terhadap kesinambungan pembinaan prestasi olahraga di Sumatra Barat.
Ketika menetapkan kriteria dan pemenang pilihan
SIWO PWI Sumatra Barat, hanya satu kriteria dan pemenang yang tidak
diselesaikan dengan perdebatan panjang. Selebihnya harus menjalani proses
“pertengkaran” yang sangat hebat.
“Pertengkaran” itu terjadi karena para wartawan olahraga memiliki sudut pandang, data dan fakta terukur yang sama-sama kuat, sehingga satu sama lain harus membuka catatan masing-masing secara panjang lebar. Akibatnya, tidaklah berlebihan jika untuk menetapkan satu pemenang membutuhkan waktu yang panjang.
Satu kriteria yang tidak diselesaikan dengan
“pertengkaran” adalah untuk badan, yakni kategori Perusahaan Peduli Olahraga
2007 – 2008. Ketika kategori dan kriterianya dibeberkan, semua sepakat
menyebut; PT Semen Padang. Tak ada bantahan. Tak ada sanggahan. Tak ada
berdebatan.
Ah, sebegitu hebatkah PT Semen Padang?
Ya, ketika itu PT Semen Padang sangatlah hebat.
Sangat hebat dalam kepeduliannya membina olahraga. Para jurnalis olahraga pun tak ragu menetapkan
kalau BUMN ini menjadi perusahaan paling peduli olahraga di Sumatra Barat.
Apa faktanya? Secara telanjang, faktanya terbentang
secara gamblang. Ketika itu, PT Semen Padang tercatat membina 27 cabang olahraga prestasi. Cabang yang dibina, tak
hanya olahraga paling populer di negeri ini;
seperti sepakbola, voli, bulutangkis, tenis, basket, angkat besi dan
angkat berat, silat, renang dan lain-lain, tetapi juga cabang yang tergolong tidak populer di
masyarakat, di antaranya boling, squas dan lain-lain. Dari olahraga amatir
hingga profesional.
Bentuk pembinaan yang diberikan melalui wadah Forum
Komunikasi Karyawan Semen Padang (FKKSP); ketersediaan anggaran untuk menciptakan atlet berprestasi, sarana dan prasarana yang sangat lengkap, serta
keterlibatan langsung unsur pimpinan di PT Semen Padang mengurus olahraga. Tak mengherankan kalau kemudian, hampir semua
cabang top organisasi olahraga di Sumatra Barat dipimpin karyawan PT Semen
Padang, atau minimal duduk sebagai Sekum atau pengurus harian lainnya. Wartawan
olahraga di Sumatra Barat pun kemudian memiliki kata sepakat; PT Semen Padang
adalah “KONI Mini”-nya Sumatra Barat. Roh-nya olahraga Sumatra Barat
Tiba-tiba saya jadi teringat pada sosok Dwi
Soetjipto. Saya mengenalnya di lapangan tenis, jauh sebelum beliau menjadi
Direktur Utama PT Semen Padang. Bagi wartawan olahraga dan insan olahraga di
Sumatra Barat, sosok Dwi Soetjipto yang kini menjadi Dirut PT Semen Indonesia,
lebih dikenal sebagai orang olahraga dibandingkan pejabat di PT Semen Padang,
ketika itu.
Sekali pun ketika itu dirinya menjadi Ketua Umum
Pengprov Pelti Sumatra Barat, namun kepeduliannya terhadap olahraga di Sumatra
Barat sangat kental. Ia juga memberikan perhatian penuh pada cabang olahraga
lain, seperti silat, renang, basket dan lainnya.
“Bagi kita, olahraga adalah jiwa. Olahraga menjadi
pendorong semangat, silaturrahmi dan sportivitas,” katanya, ketika itu.
Itu pula yang kemudian ----disadari atau tidak---- menjadi
pendorong bagi karyawan untuk beraktivitas di olahraga tanpa meninggalkan
pekerjaan pokok, dan sangat pedulinya manajemen PT Semen Padang menjembatani kepedulian
karyawan serta lingkungan membina olahraga prestasi di Sumatra Barat.
Penghargaan yang diserahkan di Bukittinggi, memang
hanya untuk kategori Perusahaan Peduli Olahraga 2007 – 2008, namun demikian,
sebenarnya tak salah jika PT Semen Padang
dinobatkan sebagai perusahaan paling peduli pada olahraga di Sumatra
Barat dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Setidaknya sejak PT Semen Padang
memiliki klub olahraga bernama Persatuan Olahraga Semen Padang (Porsep), diawal
tahun 1980-an, berlanjut hadirnya galatama
Semen Padang (1982) hingga kini. Tak akan tertandingi. Tak terbantahkan!
No comments:
Post a Comment