*Berkunjung ke “Pasar” GOR H Agus
Salim – Padang, Lokasi “Olahraga Belanja”:
Sejak dibangun tahun 1982 dan
kemudian digunakan untuk arena MTQ ke 13 tingkat Nasional, komplek GOR H Agus
Salim, Padang, tak pernah sepi dari kegiatan. Lima tahun belakangan, kawasan
ini justru menjadi pilihan utama warga kota untuk olahraga, jualan dan belanja.
Beragam jualan dibentang, mulai dari karupuak
kuah lado hingga test drive.
Firdaus – Padang
Membuka lembaran masa lalu, mulanya
kawasan yang kini dijadikan Kompleks GOR H Agus Salim adalah arena pacuan kuda.
Ketika itu dikenal dengan nama Rimbokaluang. Konon, menurut cerita masa lalu,
di sana ada rimbo (rimba) yang banyak
bersarang kalaluang (kelelawar). Wilayah
yang merupakan milik Bank BNI ditukarguling dengan tanah Pemko Padang di
kawasan Tunggulhitam.
Ketika kawasan Rimbokaluang berganti menjadi Kompleks GOR H Agus Salim, kota Padang makin bersolek. Akses baru untuk transportasi pun didapatkan. Ada jalur baru. Jalan Rasuna Said – Simpang Jam Ria (Padangbaru), kemudian Jam Ria – Simpang Hadis Didong (depan DPRD Sumbar) via Jl Khatib Sulaiman, dan Pasar Pagi Raden Saleh – Pasar Alai via Jl Raden Saleh.
Setelah digunakan untuk MTQ
Nasional, berbagai agenda besar tingkat provinsi mau pun Nasional sudah sering
dilaksanakan di kawasan ini. Dibutuhkan lembaran yang sangat panjang jika
catatannya diurut secara rinci. Termasuk salah satu moment paling bersejarah dalam lembaran keberadaan
Sumatra Barat sebagai provinsi yang disegani di tingkat Nasional, yakni disaat
Gubernur Sumbar Azwar Anas menerima Prasamnya Purnakarya Nugraha, supremasi
tertinggi keberhasilan sebuah provinsi dalam pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Ketika itu
diserahkan Presiden Soeharto.
Beberapa tahun kemudian,
pasca-stadion Imam Bonjol dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau Imam Bonjol,
pertandingan sepakbola berskala daerah dan nasional di pindahkan ke stadion H
AGus Salim. Sejak itu, stadion H Agus
Salim dijadikan sebagai home base-nya
tim sepakbola Semen Padang dan PSP Padang. Gemuruh sorak penonton sepakbola
kemudian pernah hilang dari stadion kebanggaan rang Sumbar tersebut, menyusul
tak berdayanya PSP Padang di kancah sepakbola Nasional, serta pindahnya home base Semen Padang ke stadion
Tantawi, Sijunjung.
Setelah menjalani tiga musim
kompetisi di Sijunjung, Semen Padang kembali ke stadion H Agus Salim. Sejak
itu, stadion H Agus Salim kembali ramai. Berlahan dan pasti, tim berjuluk Kabau Sirah terus menunjukkan prestasi membanggakan.
Kini kawasan Kompleks GOR H Agus
Salim tak hanya memiliki stadion untuk sepakbola. Sudah ada tiga lapangan
futsal terbuka, dua lapangan tenis, tiga lapangan voli pasir, GOR beladiri,
sport hall, arena panjat tebing, kolam renang, serta kini sedang dibangun satu
lagi sport hall yang bisa digunakan untuk lapangan voli indoor, bulutangkis,
futsal indoor.
Lima tahun terakhir, suasana di
komplek GOR H Agus Salim memberikan nuansa lain. Berbeda dari biasanya. Setiap
sabtu dan minggu ada pemandangan yang hampir sama setiap akhir pekan. Tak hanya
orang-orang berolahraga yang ditemui, tetapi setidaknya ada sekitar seribuan
lapak yang dibentang disepanjang jalan, mengitari stadion H Agus Salim.
Jalan tersebut memutari kawasan
stadion serta pelataran parkirnya, yang memiliki luas sekitar 9.000 M2 atau,
atau persisnya jalan melingkar tersebut sedikitnya memiliki panjang sekitar
1.500 M. Para pedagang menggelar dagangannya di sepanjang jalan tersebut. Menempati
kiri kanan jalan. Ada yang membuka lapak hanya dengan menggelar tikar, plastik,
atau memiliki satu atau dua meja kecil, berjualan dengan menempatkan barang
dagangan mereka di mobil, memiliki sejumlah alat peraga atau hanya sekadar
menyebarkan brosur saja.
Beragam barang dagangan dijual di
sepanjang jalan tersebut. Sebuah lapak, barang dagangannya ditempatkan di atas
sebuah meja, kemudian penjualnya duduk di sebuah kursi kayu. Ia menawarkan
makanan ringan, karupuak kuah lado
(kerupuk ubi kemudian diolesi dengan kuah cabe merah).
Selain itu, jualan lainnya sangat
beragam. Ada parfum, aroma terapi, kosmetik, peralatan dapur, peralatan
bengkel, pertukangan, cairan penghilang noda getah dipakaian, mainan anak-anak
hingga umang-umang, berbagai makanan dan minuman hingga kesempatan test drive. Penjual pakaian sangat
mendominasi. “Pasar” itu ada setiap sabtu dan minggu.
Setelah kawasan kompleks olahraga
ini menjadi pasar, secara berlahan peruntukan berolahraga kian berkurang. Jika
sebelumnya olahraga dikategorikan pada olahraga prestasi, olahraga pendidikan
dan olahraga rekreasi, kini bertambah satu lagi; olahraga belanja!
Hanya saja, khusus lokasi
olahraga belanja di “pasar” GOR H Agus Salim, harus ekstra waspada. Ketika
mengitari kawasan tersebut dengan berlari,
bersepada atau sekadar berjalan santai, maka harus tetap waspada. Di
antara keramaian tersebut, setelah kiri dan kanan jalan dipakai untuk
berjualan, juga pejalan kaki atau yang menggunakan sepeda harus
berpandai-pandai lantaran jalan tersebut juga masih ada lalu lalang sepeda
motor dan mobil.
Tak hanya itu. Bangunan yang
menyatu dengan stadion sepakbola, peruntukannya sudah tidak konsisten lagi.
Pada awal pendiriannya, bangunan tersebut ditujukan untuk sekretariat cabang
olahraga, namun belakangan banyak yang sudah berganti peruntukan. Dipergunakan
untuk berjualan.
Realita ini, tentu saja
memberikan ketidaknyamanan dan ketidakpastian peruntukan kawasan olahraga. Lalu
dimana pengelola kawasan ini? Akankah kondisi ini dibiarkan begitu saja?
“Kita terus menata kawasan ini
secara berlahan,” kata Kadispora Kota Padang Suardi.
Penataan dimaksud, tak akan ada
lagi kendaraan bermotor yang masuk dan mengitari jalan tersebut. Begitu juga
dengan para pedagang, mereka hanya dibolehkan berjualan di salah satu sisi
jalan saja, tidak di kedua sisi seperti yang terjadi sekarang.
“Bangunan yang menyatu dengan
stadion yang dijadikan tempat berjualan, berlahan sudah kita tertibkan dan
sudah diambil alih kembali. Secepatnya akan diselesaikan,” kata Suardi.
Secepatnya?
Kapan?
Ehemmmm….!*
CATATAN: Tulisan ini dimuat
Harian Umum Rakyat Sumbar, edisi Senin 6 April 2014
No comments:
Post a Comment