Rumah Produktif Indonesia (RPI) Sumatera Barat dan Komunitas Penulis Minang (KPM) akan membedah buku Kumpulan Cerpen (Kumcer) Dua Pilar Rindu. Buku tersebut ditulis 20 orang siswa binaan Bengkel Literasi Rakyat Sumbar.
Bedah buku tersebut menghadirkan dua pemantik diskusi, Muhammad Subhan (Penulis dan Pegiat Literasi), dan Dra Yenni Putri, MM (Pengawas Inspiratis tk Nasional tahun 2021 dan Penulis) serta mendatangkan ada tiga dari 20 penulisnya. Ketiga penulis itu, Zhilan Zhalila, Nurul Fazira Pratama dan Reyhan Meldi Santana.
Menurut Magdalena (RPI) dan Amnanoor (KPM), bedah buku ini ditujukan untuk terus menumbuhkan semangat berkarya dan membahas karya-karya yang dihasilkan penulis asal Sumatera Barat.
“Apalagi Dua Pilar Rindu ditulis oleh pelajar dan mahasiswa, tentu akan sangat menarik untuk dibahas,” katanya.
Dua pembahas atau pemantik diskusi, keduanya penulis. Memiliki latar belakang yang berbeda. Muhammad Subhan adalah seorang jurnalis dan berkiprah di dunia kepenulisan. Sekaligus merupakan seorang pegiat literasi dengan bergudang pengalaman.
Yenni Putri atau lebih akrab disapa Bunda Yenni, berlatar belakang seorang guru. Saat ini, menjadi Pengawas Pendidikan di Dinas Pendidikan Sumbar. Dua karya tulisnya, mengantarkan Bunda Yenni berprestasi tingkat Nasional. Akhir 2021, Ia dinobatkan sebagai Pengawas Inspiratif tingkat Nasional. Sebelumnya, Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Nasional.
“Banyak indikator penilaiannya. Salah satu diantaranya dinilai dari karya tulis,” kata Bunda Yenni.
Dibeli Ketua LKAAM
Di sisi lain, ada hal menarik dari buku kumpulan Cerpen berjudul Dua Pilar Rindu ini. Mantan Walikota Padang, dua periode, Fauzi Bahar, M.Si Datuk Nan Sati, yang juga Ketua LKAAM Sumbar, secara sengaja memesan buku tersebut.
Ketika disampaikan kepadanya, buku yang dipesannya adalah buku kumpulan Cerpen ditulis remaja, beliau justru balik bertanya.
"Apa salah, kalau abang membelinya?" tanya beliau.
Ia juga meminta, minimal agak seorang penulisnya memberikan tanda-tangan di buku tersebut.
“Saya menyampaikan salam hormat kepada mereka. Diusia muda mereka bisa berkarya, karya tulis adalah bentuk berkarya untuk keabadian,” katanya sembari melanjutkan, “saya hanya bisa memberikan apresiasi dengan membeli buku karya mereka,” bebernya.
Di mata Fauzi Bahar, semua yang dilakukan anak muda tersebut, sudah berada di jalur yang baik dan benar. Tingkatkan terus kreativitas menulisnya karena menulis hanya bisa dilakukan oleh orang-orang pilihan.
Fauzi Bahar menyebutkan, kreativitas menulis yang dilakukan merupakan langkah penting untuk menapak masa depan. Menulis adalah sebuah aktivitas yang akan terus dikenang sepanjang masa. Apalagi menulis dalam bentuk buku.
Di sisi lain, Pemimpin Redaksi Harian Umum Rakyat Sumbar Firdaus Abie menyebutkan, saat ini, Bengkel Literasi Rakyat Sumbar memiliki empat kelompok angkatan. Kelompok pertama, ada pada kelas Jurnalis Kampus Rakyat Sumbar. Kelas ini diisi mahasiswa dari berbagai kampus di Sumbar. Kelompok kedua, Jurnalis Pelajar Rakyat Sumbar. Kedua kelompok ini merupakan kelompok yang lebih senior. Ada yang sudah berlatih tiga hingga empat tahun.
Kehadiran kelompok ini dari hasil rekrutmen berbagai pelatihan yang diadakan Harian Umum Rakyat Sumbar di berbagai kampus dan sekolah.
Hajatan bedah buku tersebut dilakukan dalam bentuk Daring. Peserta bisa bergabung dengan Meeting ID: 86447547935, dan Passcode: produktif. Kegiatan dilaksanakan Jumat 28 Januari 2022, mulai pukul 13.30 WIB. *
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ruang Buku Karya Dosen Unand
Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...
-
Ketika hadir dan berbagi bekal menulis cerpen, di akhir Oktober 2019, awalnya asyik-asyik saja. Sebanyak 50 orang pelajar SMP 2 Sijunj...
-
Judul : Cincin Kelopak Mawar Penulis : Firdaus Abie Penerbit : ErKa Tahun Terbit : 2016 ...
-
Oleh: Firdaus Entah kenapa, pada momentum peringatan Hari Ibu, kali ini, saya teringat pada cerpen karya A.A Navis (alm). Cerpen ...
1 comment:
Sabana mantap. ❤
Post a Comment