18 January 2022

Fauzi Bahar Beli Buku “Dua Pilar Rindu” :


“Apresiasi untuk Generasi Muda, Teruslah Berkarya…”

 

Sebuah pesan singkat masuk ke selular saya, "Dinda, abang pesan bukunya, ya,"

Membacanya, saya sedikit terkejut. Saya tak menduga, Fauzi Bahar, mantan Walikota Padang, mengirimkan pesan singkat untuk membeli buku Kumpulan Cerpen yang ditulis pelajar dan mahasiswa. Penulisnya belum punya nama tenar.

 "Ini kumpulan Cerpen penulis pemula, bang," balas saya.

"Apa salah kalau abang memesan?" tanya beliau.

Tonton di sini; 

https://www.youtube.com/watch?v=FviYMuD9BqI&t=496s  

Maka, selepas salat Isya, saya dan Zhilan Zhalila, salah seorang penulis buku  tersebut, sampai dikediaman Fauzi Bahar, di kawasan Gunuang Pangilun.

"Jangan lupa, bukunya ditandatangani dan berikan catatan, ya," kata Fauzi Bahar kepada Zhilan Zhalila.

Zhilan pun menuliskan pesan di buku yang dibeli mantan orang nomor satu di Kota Padang tersebut. Mahasiswi semester I jurusan Sastra Indonesia, Unand tersebut menuliskan goresan kecil. Pesan yang ditulis di buku tersebut berbunyi;

Buku ini kami persembahkan untuk bapak Fauzi Bahar. Mohon dukungannya selalu.

Buku Kumpulan Cerpen "Dua Pilar Rindu" yang dibeli Fauzi Bahar ditulis para pelajar dan mahasiswa. Ada 20 naskah dari 20 penulis. Mereka, semuanya dibina tim kerja Harian Umum Rakyat Sumbar. Ada dua kelas pembinaan yang dimiliki. Bengkel Literasi Rakyat Sumbar dan Jurnalis Pelajar Rakyat Sumbar. Selama proses latihan di Bengkel Literasi Rakyat Sumbar, tak sepeser biaya pun mereka keluarkan.

Kehadiran buku tersebut, sangat diapresiasi Fauzi Bahar. Katanya, ini langkah awal.

“Melangkahlah terus, terulah melangkah,” pesan Fauzi Bahar.

Di mata Fauzi Bahar, semua yang dilakukan saat ini sudah berada di jalur yang baik dan benar. Tingkatkan terus kreativitas menulisnya karena menulis hanya bisa dilakukan oleh orang-orang pilihan.

Fauzi Bahar menyebutkan, kreativitas menulis yang dilakukan merupakan langkah penting untuk menapak masa depan. Menulis adalah sebuah aktivitas yang akan terus dikenang sepanjang masa. Apalagi menulis dalam bentuk buku.

“Saya benar-benar terharu, diusia mereka yang masih sangat muda, ternyata sudah menghasilkan karya dalam bentuk buku,” katanya.

Saat ini, Bengkel Literasi Rakyat Sumbar memiliki empat kelompok angkatan. Kelompok pertama, ada pada kelas Jurnalis Kampus Rakyat Sumbar. Kelas ini diisi mahasiswa dari berbagai kampus di Sumbar. Kelompok kedua, Jurnalis Pelajar Rakyat Sumbar. Kedua kelompok ini merupakan kelompok yang lebih senior. Ada yang sudah berlatih tiga hingga empat tahun.

Kehadiran kelompok ini dari hasil rekrutmen berbagai pelatihan yang diadakan Harian Umum Rakyat Sumbar di berbagai kampus dan sekolah. Kelompok ketiga, Bengkel Literasi Rakyat Sumbar Angkatan VIII. Mereka berasal dari rekrutmen terbuka, Juli 2021. Ruang lingkupnya lebih luas, berasal dari berbagai sekolah dan kampus di Indonesia. Pesertanya ada dari Medan hingga Makassar.

Kelompok ke empat berasal dari hasil rekrutmen saat Gebyar Menulis Akhir Tahun Rakyat Sumbar, November – Desember 2021.  *

 

 

 

No comments:

Ruang Buku Karya Dosen Unand

   Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir  Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...