Oleh: Firdaus*
Kehadiran Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ke Simpangampek, Kabupaten Pasaman Barat, untuk melihat keberadaan ke Bandara Laban, Di Kecamatan Luhak Nan Duo, pertengahan bulan lalu, sepertinya memberikan “darah segar” bagi daerah ini untuk terus membangun, dan secepatnya menyelesaikan pembangunan Bandara Laban serta Pelabuhan Taluaktapang, di Aiabangih.
Rasa itu tidak berlebihan, apalagi di hadapan tokoh
masyarakat, ninik mamak dan bundo kanduang, gubernur juga menyatakan kesediaan
untuk turut membantu biaya pembangunan bandara. Sejauh ini, sejak awal, sejak
perencanaan hingga sekarang yang sudah memasuki tahap persiapan ujicoba
penerbangan dan pendaratan, sama sekali Pemkab Pasaman Barat belum pernah
mengajukan proposal untuk pembiayaan.
Raut kebahagian terlihat dari masyarakat setempat. Sejauh ini, pencapaian yang ada sampai saat
ini lantaran ninik-mamak dan bundo kanduang memberikan perhatian serta support
yang sangat luar biasa. Hingga saat ini, kawasan bandara memiliki areal 10 Ha.
Sebagian besar berasal dari hibah masyarakat. Ke depan, rencana pengembangan membutuhkan
minimal 5 ha lahan lagi, yang rencananya juga berasal dari hibah masyarakat.
Apa arti bandara dan pelabuhan ini bagi rakyat Pasaman
Barat? Sangat banyak. Selama ini, dari Simpangampek ke Padang, masih terasa
sangat jauh. Butuh tiga hingga empat jam lebih jika ditempuh melalui perjalanan
darat. Jalan yang dialui pun sangat
berat, dan tiap sebentar jalannya selalu rusak. Diperbaiki, tak lama kemudian
rusak lagi.
Truk-truk pengangkut CPO yang bermuatan besar menjadi
penyumbang terbesar rusaknya jalan. Keuangan yang sangat terbatas justru harus
dialokasikan secara berulang untuk pembangunan jalan. Itu pun tak hanya jalan
di wilayah Pasaman Barat, tetapi juga jalanan di Agam, Padangpariaman, Pariaman
dan Padang.
Jika Pelabuhan Taluaktapang selesai, maka CPO bisa diangkut
melalui pelabuhan, sehingga membantu mempermudah proses pengiriman. Juga bisa
menekan kerusakan jalan yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikannya.
Pelabuhan ini juga bisa dimanfaatkan untuk usaha pertambangan di Kabupaten
Pasaman yang akan melakukan eksplorasi pertambangan, tahun depan.
Apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan hanyalah bagian
dari berbagai proses pembangunan. Ke depan, seluruh proses pembangunan tetap
terus dilaksanakan demi satu tujuan, memperbaiki kesejahteraan kehidupan
masyarakat Kabupaten Pasaman Barat.
Makanya, tak berlebihan jika jadwal penerbangan perdana di
Bandara Laban, Rabu (14/12) nanti benar-benar terwujud, maka sejarah baru dalam
dunia penerbangan dan keseriusan Pemkab Pasbar yang kini dinahkodai H Baharuddin
R, akan menorehkan harapan baru bagi kehidupan masyarakat dimasa datang.
Mengutip apa yang dikatan gubernur, ketika itu, kerja keras
yang dilakukan Pemkab Pasbar dinilai sebagai sebuah usaha dan langkah cerdas yang berpikiran jauh
ke depan.
"Saya tahu persis kerisauan bupati. Jalan negara yang menghubungkan Pasaman
Barat ke Padang sudah
dirusak oleh truk-truk besar. Biaya pembangunan dan perawatannya cukup besar.
Kondisi ini akan berulang setiap saat," katanya sembari menyebutkan,
terhadap kondisi itu, dengan
selesainya bandara dan pelabuhan, akan lebih memudahkan akses dari dan ke
Pasaman Barat dikemudian hari.
Begitu pun jika Pelabuhan Teluktapang selesai, maka bisa
juga dimanfaatkan oleh usaha pertambangan di Kabupaten Pasaman yang
direncanakan sudah bisa beroperasional tahun depan.
Ada pun Bandara Laban pengajuannya dilakukan Juli 2011 ke Pemprov Sumbar. Kini sedang dilakukan pembangunan terminal kedatangan, keberangkatan, gedung genset dan landasan pacu.
Dijadwalkan, bulan depan sudah bisa dilakukan ujicoba terbang dan mendarat di Bandara Laban.
Baharuddin juga memberikan apresiasi kepada masyarakat, sebab telah menghibahkan tanahnya untuk bandara. Kini kawasan bandara memiliki areal 10 ha, dalam pengembangannya nanti akan ditambah 5 ha lagi.
Ada pun Bandara Laban pengajuannya dilakukan Juli 2011 ke Pemprov Sumbar. Kini sedang dilakukan pembangunan terminal kedatangan, keberangkatan, gedung genset dan landasan pacu.
Dijadwalkan, bulan depan sudah bisa dilakukan ujicoba terbang dan mendarat di Bandara Laban.
Baharuddin juga memberikan apresiasi kepada masyarakat, sebab telah menghibahkan tanahnya untuk bandara. Kini kawasan bandara memiliki areal 10 ha, dalam pengembangannya nanti akan ditambah 5 ha lagi.
Apa kata Bupati Pasbar H Baharuddin terhadap langkah-langkah
yang kini dijalaninya? “Semua saya lakukan semata-mata untuk masyarakat,”
bebernya suatu ketika, pada saya.*
No comments:
Post a Comment