Umroh Gratis Karyawan Paragon
Technology and Innovation (1)
Selepas magrib, tiba-tiba selularku
berdering. Seseorang menghubungiku. Di layar, namanya tertera nyata. Aku
menulis namanya, Mas Aqua. Nama lengkapnya; Aqua Dwipayana, sang motivator
hebat yang sudah aku kenal sejak lama.
“Assalammu’alaikum,
Uda Firdaus,” kata Mas Aqua, mendahului menyapaku.
“Waalaikumsalam, Mas. Ada sehat-sehat
saja, Mas?” tanyaku.
“Alhamdulillah,” jawabnya, “malam ini
saya dalam perjalanan bersama pak Doni dari
Batusangkar ke Sijunjung. Besok ada kegiatan di Sijunjung,” katanya.
Pak Doni dimaksud beliau adalah Letjen TNI
Doni Monardo, Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Hati-hati
di jalan mas. Salam untuk pak Doni ya, Mas,” kataku membalas.
Terdengar suara Mas Aqua menyapa
seseorang. Terdengar ia menyampaikan salamku kepada orang yang aku tuju,
sekaligus beliau menyebutkan identitasku.
“Salam balik dari pak Doni, Uda
Firdaus,” katanya.
Begitulah. Aku memanggilnya Mas Aqua.
Ada kata mas di depannya karena ia seniorku. Ia pernah menjadi wartawan Jawa
Pos. Aku bergabung dengan Jawa Pos
melalui grupnya di Padang, tepatnya di Padang Ekspres, tahun 1999. Selepas dari
Jawa Pos, Mas Aqua pindah ke Semen
Cibinong. Ketika beliau di perusahaan semen itu, kami berkenalan. Aku tahu,
beliau berasal dari Bungus, Kota Padang.
Perkenalan terjadi di awal tahun
2000-an. Ketika itu, dalam kapasitas orang Semen Cibinong, Mas Aqua berkunjung
ke kantor Padang Ekspres, di Jl Proklamasi – Padang, tempat saya bekerja
sehari-hari menjadi wartawan.
Pertemuan pertama tersebut berlanjut
menjadi pertemuan kedua, ketiga dan seterusnya. Saya juga pernah melakukan
kunjungan balasan ke Semen Cibinong. Sejak itu, pertemuan secara sengaja dan
tidak sengaja terus berlangsung.
Pertemuan terakhir, suatu ketika sebelum
Jumatan, beberapa bulan lalu. Ketika itu, beliau mengabarkan sedang berada di
Padang dan akan berkunjung bersilaturrahmi ke beberapa tempat. Aku pun
menyesuaikan. Akhirnya, kesepakatan didapat.
Kami bertemu di kediaman Prof.
Dr. H. Werry Darta Taifur, SE,
MA, mantan Rektor Unand yang kini menjadi Komisaris PT Semen Padang.
Pertemuan di kediaman
Prof Werry berlangsung santai. Tak ada pembicaraan khusus selain silaturahmi.
Ketika itu, juga ada isteri Prof Werry. Pertemuan tersebut berakhir ketika
sayup-sayup terdengar orang mengaji dari pengeras suara di masjid dekat rumah
sang profesor. Kami bubar untuk melaksanakan Salat Jumat.
“Uda Firdaus, sudah
pernah umroh?” tanyanya.
“Belum mas,” jawabku.
“Rencananya kapan?”
tanya beliau lagi.
Belum sempat aku
menjawab, beliau melanjutkan, “kita barengan melaksanakan umroh, ya?” katanya
mengajak, melanjutkan kontak telpon malam itu, “kita berangkat Desember ini,”
lanjutnya.
“Wowww. Mendadak
sekali, mas?” balasku.
“Mungkin ini sudah
jalanNya untuk kita,” kata beliau dan langsung meminta agar aku mengirimkan
sejumlah berkas untuk kebutuhan perjalanan.
Ada berkas yang kurang.
Paspor khusus ke Tanah Suci, menggunakan nama tiga suku kata, belum aku miliki.
Prosesnya tentu dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas I Padang, di Jalan Khatib
Sulaiman. Aku dikejar waktu tenggang.
“Sahabatnya pak Aqua,
ya?” tanya buk Puji, salah seorang staf di kantor tersebut yang sudah lama pula
mengenal Aqua Dwipayana.
Puji kemudian mempertemukanku dengan dengan pak
Misiri, dan pak Abdillah, Kepala Imigrasi BIM. Ketika bertemu pak Abdillah,
beliau mengatakan baru saja dihubungi pak Aqua, “beliau menyebutkan, ada
sahabatnya yang akan menemui saya,” kata pak Abdillah sembari menyebutkan nama
orang yang akan menghubunginya tersebut. Rupanya, nama saya. Hehehe....
Disela-sela kegiatan
mereka, kami bicara akrab sekali. Terasa sangat dekat. Seakan sudah berkenalan
lama. Pak Misiri menyebutkan, mereka pernah mendapatkan pembekalan motivasi
dari Aqua Dwipayana. Motivasi yang diberikan terasa sekali. Tak hanya saat
kegiatan berlangsung, hingga hari ini, masih sangat terasa di diri mereka. Selain itu, silaturrahim terus
dipupuk dan berkelanjutan.
Mas Aqua kemudian
melanjutkan, insya allah Desember 2019, ada rombongan umroh gratis karyawan
Paragon Technology and Innovation. Diinisiasi pemiliknya Ibu Dr (HC) Nurhayati
Subakat dan CEO-nya Bapak Salman Subakat. Salah satu produk terkenal perusahaan
itu adalah kosmetik Wardah.
Kata Mas Aqua, perjalanan umroh ini
dibiayai Paragon Technology and Innovation.
Mengikutsertakan lima wartawan di dalamnya. Siapa wartawan yang dibawa,
sepenuhnya diserahkan kepada beliau. Aku tak menduga, salah satu di antara
amanah itu diberikan kepadaku.
Bagiku, ini sebuah anugerah, sejalan dengan rencana
saya untuk menunaikan umroh di tahun pertengahan 2020. Kata-kata beliau
membuatku terdiam, mengapa harus
ditunggu tahun depan jika kesempatan itu datang lebih cepat?
Ketika mengirimkan berkas yang diminta
Mas Aqua, rasanya seperti mimpi.
Rasanya, undangan tersebut datang tanpa
diduga, sekali pun selama ini saya sering mengikuti tulisan-tulisan beliau
seputar aktivitas menjembatani banyak
orang untuk umroh gratis.
Saya teringat buku The
Power of Silaturahim (POS), yang
benar-benar menjadi “darah daging” dalam keseharian beliau. Kekuatan
silaturahim adalah sebuah kekuatan dahsyat yang tidak akan dapat dibendung oleh
siapa pun, kecuali pemilik alam ini.
Setidaknya, hebatnya kekuatan
silaturahim tersebut tergambar jelas dari tulisan-tulisan Mas Aqua terhadap
banyak persoalan yang dihadapinya, mau pun masalah yang dihadapi sahabat
beliau. Banyak kisah inspiratif yang saya dapatkan dari postingan beliau yang
berangkat dari peristiwa keseharian.
Komunikasi menjadi cair, urusan menjadi mudah dan hidup semakin indah.
Setelah komunikasi dengan Mas Aqua
berakhir, aku terdiam, tertegun tak
percaya mendengar kabar selepas Magrib tersebut. Aku hadapkan posisi ke arah kiblat, lalu aku takbir;
Allahu Akbar!
Aku sujud syukur. Allahu Akbar!
*
[]Firdaus Abie,
Wartawan Harian Umum Rakyat Sumbar
No comments:
Post a Comment