Pinto Janir? Orangnya
lasak!
Ya, itulah Pinto Janir.
Kalau tak lasak, bukanlah Pinto Janir. Saking lasaknya, ada-ada saja yang
dibuatnya. Sebentar menulis. Sebentar buat taman. Lalu ada di studio rekaman.
Buat lagu. Melukis. Buat koran. Menulis Cerpen. Menulis novel. Setelah itu,
entah apa lagi dibuatnya.
“Kreativitasnya dan
idenya luar biasa,” kata Zul Efendi, wartawan senior yang kini memimpin koran
Haluan. Saya menyapanya dengan panggilan da Zul, ketika kami bertemu di sebuah
pesta pernikahan, akhir pekan lalu.
Malamnya, percakapan
itu saya sampaikan kepada Pinto Janir, yang biasa saya sapa bang Pinto, ketika
ia menghubungi.
“Sampaikan salam hormat
saya kepada da Zul, ya Abie,” kata bang Pinto.
Saya tak langsung
menjawab, malahan bertanya padanya, “apo suplemen yang bang Pinto minum?”