Oleh: Firdaus
Suatu ketika, seorang kawan datang pada saya. Ia
menyampaikan uneg-uneg yang ada dalam pikirannya. Banyak yang ia
beberkan. Apa yang ia beberkan tersebut, sebenarnya sudah menjadi rahasia umum.
Sudah diketahui dan dipahami banyak orang.
“Uneg-uneg ini harus dikeluarkan, jika tidak bisa
menyanak di pikiran,” katanya.
“Kalau pun dibiarkan menyanak dipikiran, adakah
yang akan terjadi?” Tanya saya.
“Sakik kapalo den, waang tak ingin melihat saya
nanti bicara sendiri sambil senyum dan ketawa sendiri kan?” tanyanya. Entah
serius, entah mengancam. Saya tak tahu pasti.