26 January 2018
21 January 2018
Posko Baca Lubuk Intan Diluncurkan
Padang,----Berawal dari rencana mendirikan pos ronda, ternyata begitu pos selesai dibangun, muncul ide untuk memfungsikan juga pos tersebut tersebut sebagai posko baca.
“Ide tersebut muncul tiba-tiba, saat pos selesai dibangun,” kata Ketua RT 04/RW 03 Komplek Perumahan Lubuk Intan, Firdaus SHI, MH, sesaat usai meresmikan penggunaan pos ronda yang dimultifungsikan juga sebagai Posko Baca Lubuk Intan, Minggu (14/1) kemarin.
Idenya mendadak saja. Selesai finishing, menjelang zuhur, inisiatif tersebut muncul, akhirnya disepakati langsung dipakai hari itu juga. Disepakati ba’da Asyar. Sorenya, kehadiran posko baca tersebut benar-benar dinikmati anak-anak komplek tersebut.
Puluhan anak-anak usia SD, SMP dan SMA hadir, turut membaca di sana. Menyaksikan kondisi posko yang semula tidak didesain untuk posko baca, terasa posko tersebut sangat sempit. Sejumlah anak terpaksa membaca buku di luar pos yang ada.
“Kita tidak memperkirakan hal ini terjadi,” kata Firdaus didampingi perangkat RT dan warga setempat.
Terhadap rencana pengembangan, akan dipikirkan kemudian. Saat ini, katanya, pihaknya akan menjaga kontiunitas perjalanan posko baca tersebut. Pada tahap awal, aktivitas baca di posko tersebut dilaksanakan Sabtu dan Minggu, setiap pukul empat hingga enam sore.
“Kita belum memiliki tenaga khusus, makanya untuk sementara baru bisa dilayani pada Sabtu dan Minggu,” katanya.
Saat buka pertama, buku-buku yang disediakan masih berupa buku pinjaman dari warga. Selanjutnya akan dilakukan gerakan sedekah buku, baik sedekah buku dari warga, juga tak tertutup kemungkinan sedekah buku dari pihak mana pun.
Komplek Perumahan Lubuk Intan berada persis di seberang Pasar Lubuak Buayo, pintu masuknya persis di samping stasiun kereta api Lubuak Buayo, Kecamatan Kototangah, Padang. Komplek ini dibangun pada 2003 dan mulai ditempati oleh warga sejak 2004. *
Bunian Gadih Bagerai
Badri sudah mengenal Rabiatun sejak kecil. Sejak ingus masih meleleh dari hidungnya, kemudian disapu
dengan lengan kanan dari kiri hidungnya ke arah samping kanan pipinya. Saat
itu, ia sudah merasakan sesuatu pada gadis tersebut.
Ia sangat menyukai Rabiatun. Sangat mengagumi teman kecilnya itu. Teman
semasa mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Bagi Badri, Rabiatun
merupakan cewek paling sempurna. Hitam manis, berambut panjang, hidung mancung,
berpenampilan tenang. Kesehariannya berbeda dibandingkan anak-anak sebayanya.
Sejak masih kanak-kanak, Badri memandang sosok Rabiatun sebagai sosok anak
baik, solehah dan paling sempurna jika dibandingkan kawan-kawannya. Tak mengherankan
jika setiap akan tidur, Badri selalu mengingat-ingat apa yang disaksikannya
dari aktivitas Rabiatun siangnya. Jika ia tak bertemu Rabiatun, maka biasanya
Badri mengulang bayangan sehari sebelumnya, atau hari-hari lain. Ia akan
menjemput ulang kisah Rabiatun.
Ketika tumbuh remaja, Rabiatun tampak semakin ranum. Tubuhnya padat berisi,
dada dan pinggulnya menonjol ke sana ke mari. Terasa indah untuk dinikmati.
Badri tak peduli kata orang. Dalam pikirannya, suatu saat kelak, ia akan
mempersunting Rabiatun sebagai isteri.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ruang Buku Karya Dosen Unand
Suatu ketika, saat podcast dengan Pak Ir Insannul Kamil , M.Eng, Ph.D , WR III Unand. Kata beliau, Jangan Mengaku Mahasiswa jika tak B...
-
Ketika hadir dan berbagi bekal menulis cerpen, di akhir Oktober 2019, awalnya asyik-asyik saja. Sebanyak 50 orang pelajar SMP 2 Sijunj...
-
Judul : Cincin Kelopak Mawar Penulis : Firdaus Abie Penerbit : ErKa Tahun Terbit : 2016 ...
-
Oleh: Firdaus Entah kenapa, pada momentum peringatan Hari Ibu, kali ini, saya teringat pada cerpen karya A.A Navis (alm). Cerpen ...